Sinergi Pemuda NU dan Muhammadiyah bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Mujur Kroya Di Hari Santri Nasional 2018

Foto : Sahabat Amir Triono |
Dalam Rangka menyambut Hari Santri Nasional 2018 Pemuda NU dan Pemuda Muhammadiyah Desa Bangsa bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Mujur Kroya melakukan Kegiatan Bakti Sosial Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis untuk ratusan Masyarakat Desa Bangsa. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Hari Ahad pagi tanggal 21 Oktober 2018 berlokasi di Balai Desa Bangsa Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
Dengan didasari semangat Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, ada alasan tertentu mengapa kaum santri layak mendapatkan tempat yang mulia hingga ditetapkan menjadi Hari Santri Nasional oleh pemerintah tiga tahun yang lalu. Alasannya adalah sebagai penghargaan terhadap peranan santri dan ulama dalam sejarah Kemerdekaan RI.
Rekam jejak sejarah membuktikan bagaimana pengorbanan, loyalitas serta dedikasi kaum santri dan ulama di masa Revolusi Perang Kemerdekaan Indonesia sangatlah fundamental. Peranan Kaum Santri dan Ulama dalam menebarkan nilai-nilai kebajikan, kebenaran serta ke-Bhinneka Tunggal Ika-an demi kepentingan bangsa dan negara sudah sepantasnya untuk kita teladani bersama.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Sahabat Amir Triono, adapun maksud dan tujuan diadakannya Bakti Sosial Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis menyambut Hari Santri Nasional ini adalah untuk memperkuat kerukunan umat Islam khususnya di wilayah Desa Bangsa dan sekitarnya serta membantu masyarakat yang membutuhkan akses kesehatan berupa pemeriksaan dan pengobatan secara gratis.
Biaya pelaksanaan acara bakti sosial tsb diambil dari dana Gema Infaq Desa Bangsa, dari Keluarga dokter Jungkung Mardeo (Penanggung Jawab Klinik PKU Muhammadiyah Kroya), dari Jamaah Musholla Al Iman Desa Bangsa dan dari BPRS Bumi Artha Sampang yang diberikan oleh Bp. Kuat Sugiyanto selaku Direktur BPRS Bumi Artha Sampang, dengan jumlah peserta sebanyak 101 orang.
Dalam Kegiatan Bakti Sosial Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis di Hari Santri Nasional ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan perwakilan organisasi/institusi, antara lain :
1. Pelda Agus Sutiyono selaku Babinsa Desa Bangsa dari Koramil Kebasen
2. Kadus 1 Desa Bangsa Saudara Fathurrahman, Kaur Singgih dan Kaur Agus.
3. Bapak Sugeng Ketua Ranting Muhammadiyah Bangsa
4. Kyai Kholidun Ketua Ranting GP Ansor Desa Bangsa serta sahabat-sahabat Ansor Banser Desa Bangsa
5. Sahabat Purwadi SH, Tokoh Pemuda Muhammadiyah Desa Bangsa
6. Dan dibantu oleh Sdr. Rizal dan Sdr. Sigit Susanto, tokoh Pemuda Islam Desa Bangsa.
Meski Kades Bangsa berhalangan hadir krn ada acara lainnya, Beliau sangat mendukung dan mensupport acara tsb, dan berharap acara kerjasama spt ini masih terus bisa dilaksanakan kembali.

Demikian kiranya informasi publik ini saya haturkan agar menjadi manfaat yang seluas-luasnya dikalangan masyarakat.
Pesan yang dapat sampaikan dalam tulisan mengenai Kegiatan Bakti Sosial Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2018 ini, mari sebagai sesama anak Bangsa Indonesia untuk senantiasa menjaga tali ukhuwah diantara sesama muslim dengan menanggalkan perbedaan antar golongan atau kelompok demi kemanusiaan dan demi kepentingan masyarakat secara umum.
Awali dari diri kita sendiri sebagai "agen of change" atau agen perubahan yang positif dimulai dari lingkungan terdekat kita sehingga menjadi pencerahan bagi masyarakat multi karakter/majemuk yang rawan untuk diadu domba karena keterbatasan pemikiran dan pemahaman. Seperti kisah persahabatan antara Sahabat Amir Triono dan Dokter Jungkung Mardeo, walaupun keduanya aktif dalam organisasi yang berbeda namun mereka mampu menjadi pionir Bakti Sosial yang layak untuk kita apresiasi dan kita teladani.
Selamat HARI SANTRI NASIONAL 22 Oktober 2018
#HariSantriNasional
#SantriReligiusNasionalis
#SantriUntukIndonesia
kerukunan dan kebinekaan adalah sebuah keniscayaan Al hujurat 10 dan 13 sudah jelas maka tak perlu dikomrntari. tetapi fskta di lapangan banyak tontonan yg mrnyesakkan hati.
BalasHapuskenapa umat yg msyoritas ini terpecah belah hsnya karens soal ihtilsfiah yg akhirnya mengubur diksp tolersnsi.
andai kegiatan bakti sosial dilakukan disemua tingkatan ?
Saya sependapat dengan saudara. Mudah2an kita selalu utamakan persaudaraan diantara sesama.
BalasHapus