CAR FREE DAY (Sebuah Refleksi AkhirTahun 2018)

Foto : Tejo Setiawan

Assalamu alaikum,
Sahabat Cerdas Revormer

Biasanya kalau hari minggu begini , kalian mengisi waktu santai di mana yah...
Oh ya, buat yang pengin liburan ke pantai di daerah lampung dan banten harap berhati - hati ya, malah kalau bisa mending di cancel saja. Soalnya sewaktu artikel ini di tulis, ada berita duka tsunami di daerah banten dan lampung, mari kita sejenak membantu dan mendoakan saudara - saudara kita yang menjadi korban bencana tersebut.

Nah, masih seputar liburan akhir pekan ini, ngomong - ngomong teman ada yang kirim foto di grup sedang asik jalan sehat di Car Free Day Jakarta. Wah seru banget kalau di lihat dari fotonya, apalagi kalau ikut di tkp langsung yaah...

Buat kalian yang belum tahu apa itu Car Free Day, yuuk simak sejarahnya di bawah ini

Apa sih Car Free Day....

Menurut www.carfreeday.org yang pernah  saya baca, Car Free Day adalah sebuah kegiatan kampanye untuk mengurangi tingkat pencemaran udara di kota-kota besar di seluruh dunia yang disebabkan oleh kenderaaan bermotor. Bermula pada tanggal 25 November 1956, Belanda melaksanakan Car Free Day setiap hari Minggu, kemudian Francis pada tahun tahun 1995 melaksanakan pesta memperingati Green Transport Week di kota Bath, semua masyarakat turun ke jalan untuk merayakan acara tersebut. Inilah perjalanan panjang sejarah kegiatan Car Free Day , yang pada akhirnya kegiatan ini diperingati setiap tanggal 22 September di seluruh dunia.

Mengapa perlu Car Free Day ?

Menurut saya tentang Car Free Day ini memang sangat bagus dan perlu sekali diadakan di seluruh kota di dunia, mungkin suatu saat kelak di desa juga perlu mengadakan acara seru kayak gini yaah...hehe. Dan tentu bukan tanpa alasan mengada - ada semata, mengapa Car Free Day ini wajib diadakan. Sebagai bagian warga dunia yang serius melindungi bumi dari efek negatif pencemaran lingkungan yang mengakibatkan pemanasan global ( Global Warming ), sudah selayaknya kita semuanya saling mengingatkan untuk menjaga lingkungan hidup  dan mengurangi pencemaran lingkungan dari tingkat sekecil apapun. Pemegang kebijakan, dalam hal ini pemerintah kota sebagai pemangku kepentingan publik seyogyanya mengambil peran inisiator sekaligus fasilitator bagi masyarakat.

Kaitannya dengan perlunya Car Free Day di setiap kota adalah pemerintah kota seharusnya begitu melihat dan mencermati keberhasilan penyelenggaraan Car Free Day di kota - kota lain di Indonesia serta memperhatikan pertumbuhan kendaraan pribadi maupun umum yang begitu pesat di perkuat kebutuhan aktualisasi generasi millenial yang ingin menunjukkan kreatifitas nya di depan publik tanpa harus repot ikut festival atau perlombaan , maka sudah selayaknya setiap kota, pemegang kebijakannya menyiapkan rumusan tersebut dalam bentuk sosialisasi, membangun komunikasi publik bekerjasama dengan DPRD, Kepolisian, Lembaga Pemerhati Lingkungan Hidup, serta komponen masyarakat lainnya untuk mewujudkan "Car Free Day" .

Adapun manfaat dengan adanya Car Free Day,  menurut pendapat saya antara lain :

1. Membangun relasi publik yang penuh keakraban dan ramah lingkungan antar sesama warga  dan antara pemerintah dengan warganya secara langsung. Misal : setiap institusi publik bisa membuat stand sosialisasi program, pelayanan instant atau pengaduan, di mana warga yang sibuk pastinya sangat terbantu.


2. Menjadikan Car Free Day sebagai promosi wisata dan budaya lokal yang berpotensi mendatangkan wisatawan. Sekaligus memperkenalkan kota tersebut ke ranah nasional maupun global sebagai green city.

3. Meningkatkan geliat ekonomi bagi warganya yang turut mengambil manfaat dengan banyaknya warga yang datang di Car Free Day dengan menjadi pedagang.


4. Meningkatkan semangat kreatifitas warganya untuk berkarya dalam bentuk kegiatan sosial, kesenian dan hiburan umum lainnya.

Demikian kiranya refleksi akhir tahun  sederhana dari saya, seorang warga biasa yang cinta pada kota kelahirannya. Semoga tulisan ini mampu memberikan sumbangan pemikiran positif bagi pembaca.

Salam Cerdas Revormer !
Wassalam.

Berbagi :