MENGENANG SEJARAH HARI IBU
Mengenang Sejarah Hari Ibu
Oleh Sri Eko
Oleh Sri Eko
Hari Ibu 22 Desember | Untuk mengingatkan kembali kepada kita semua tentang hari ibu, bukanlah hari yang sebagai ulang tahun sosok seorang ibu. Melainkan hari ibu yang selalu diperingati tersebut adalah hari yang benar-benar memiliki sejarah penting.
Mengapa bangsa Indonesia memiliki hari ibu. Adapun sejarahnya adalah sebagai berikut. Suatu hal yang perlu diketahui untuk kita semua bangsa Indonesia, bahwa pada tahun-tahun sebelum merdeka negara kita belum modern seperti sekarang ini. Pada saat itu, kaum atau warga Indonesia masih hidup amat sangat sederhana dan pengetahuanpun masih amat sangat terbatas, sehingga kehidupan pada saat itu, cenderung berjalan seadanya dan mengikuti waktu tanpa mempunyai inisiatif untuk berkembang.
Apalagi untuk meningkatkan kehidupannya. Masyarakat hidup pada saat itu hanya berfikir serta mengutamakan keselamatan diri dan keluarganya. Karena pada saat itu kehidupan masih dibawah kepemimpinan yang masih otoriter dan diskriminasi. Pada saat itu benar-benar terdapat pemisahan antara kaum atas dan kaum bawah baik dalam bidang pergaulan maupun pendidikan. Apalagi kaum wanita yang tidak boleh keluar rumah. Karena pada saat itu masih dalam cengkeraman penjajah. Masyarakat terbatas dalam bergaul, tidak bisa mengembangkan sayap kehidupan untuk kemajuan diri sendiri juga bangsanya.
Dalam hal ini keterbatasan yang amat sangat dirasakan dan dialami oleh kaum perempuan dan masyarakat kecil/kaum bawah dalam bidang pergaulan serta pendidikan. Pendidikan pada saat itu terbatas. Hanya sampai kelas 2 Sekolah Rakyat (SR), yang pada saat sekarang ini disebut Sekolah Dasar (SD). Pendidikan itu saja hanya diperbolehkan untuk kaum bangsawan dan laki-laki.
Baca juga : UU Desa dan Demokrasi Nasional
Kaum perempuan hanya boleh dirumah saja, tugas perempuan hanya didapur, oleh sebab itu masyarakat pada saat itu dengan pengetahuan yang sangat terbatas menjadi sangat minim untuk mencapai kemajuan. Maka dari itu, bangkitlah semangat kaum perempuan untuk bersama-sama saling sepakat agar bisa ikut bergerak berjuang melawan tirani penjajah serta untuk mempertahankan kemerdekaan. Hal inilah yang melatarbelakangi kaum perempuan bisa bangkit dan bergerak untuk mengeluarkan apresiasinya demi mewujudkan cita-cita kaum perempuan agar bisa merubah nasib kaum perempuan di indonesia.
Maka bangkitlah mereka dengan cara berkumpul untuk membahas kemajuan para perempuan di indonesia. Sejarah inilah yang menguatkan untuk mengadakan pertemuan demi kemajuan kaum perempuan di indonesia yang diadakan pada tanggal 22 Desember 1928. Oleh karena itu setiap tanggal 22 desember diperingati sebagai hari ibu. Dimana Hari Ibu selalu diperingati oleh semua instansi dan pendidikan/sekolah, dengan melaksanakan upacara. Bahkan juga mengadakan perayaan/resepsi, dan dengan berbagai macam kegiatan seperti beraneka ragam jenis lomba-lomba. Karena pada tanggal 22 Desember merupakan tanggal yang bersejarah khususnya bagi kaum perempuan diseluruh indonesia.
Jika kita mau mengingat kembali dan mau mengenang kembali. Kita mau mencari informasi. Apa sebenarnya tanggal 22 Desember itu ? marilah kita tengok kembali sejenak.
Marilah kita mengingat sejenak “ PERISTIWA YANG TERJADI, SEHINGGA TANGGAL 22 DESEMBER SELALU KITA PERINGATI SEBAGAI HARI IBU
Karena, tanggal 22 Desember itu terdapat peristiwa sejarah yang sangat amat penting bagi bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan. Adapun yang melatarbelakangi 22 Desember sebagai hari ibu adalah KAUM PEREMPUAN Indonesia yang terbentuk organisasi pada Kongres I di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928 bertempat di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama Jalan Adi Sucipto yang dihadiri oleh 30 organisasi perempuan dari Jawa dan Sumatra Tujuan Kongres I tersebut adalah “menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib bagi kaum perempuan di Indonesia”. Antara lain perbaikan gizi, kesehatan ibu dan balita, pernikah usia dini bagi perempuan-perempuan dan sebagainya. Itu sebenarnya hari ibu di Indonesia.
Karena itu, di tahun 2018 ini, semangat hari ibu harus muncul di benak setiap orang. Sebab sudah sebagian besar warga Indonesia melakukan sikap baktinya terhadap ibu. Padahal taat, berbakti, sayang cinta dan penuh perhatian terhadap ibu mestinya setiap waktu dan sepanjang masa. Sikap tersebut dilakukan dengan penuh bakti juga dilakukan kepada kedua orang tua karena berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban. Maka disini saya menyampaikan sekelumit tentang hari ibu dan tertera puncuk bunga melati sebagai tanda kutip. Karena bunga melati itu diambil sebagai lambang hari ibu yang memiliki makna kasih yang suci. Semoga dengan adanya hari ibu yang tertanggal 22 Desember 2018 ini akan membawa kemajuan bagi ibu-ibu Indonesia baik dalam membina keluarga maupun berperan serta dalam masyarakat demi kemajuan bangsa Indonesia.
Ibu Sri Hadiyati Eko Retnani (Sri Eko) atau yang akrab di panggil Bu Eko ini adalah seorang pensiunan pns yang pernah menjadi penilik kebudayaan/ pamong kebudayaan. Dikaruniai 4 orang anak dan 10 orang cucu. Saat ini beliau tinggal bersama anaknya di Desa Cindaga tepatnya seberang jalan Balai Desa Cindaga Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas Jawa Tengah phone : 08122774363
Posting Komentar untuk "MENGENANG SEJARAH HARI IBU "
Silahkan Berkomentar yang Positif No Link dan SARA
Terima kasih