Prosedur Discharge Minyak CPO Di Kapal Tongkang Minyak
Menyambung artikel sebelumnya yang pernah membahas prosedur loading minyak CPO di kapal tongkang minyak, dalam kesempatan kali ini revormer akan mengangkat perihal
prosedur discharge atau unloading di kapal tongkang minyak.
Lewat kegiatan loading dan discharge di kapal itulah, denyut nadi kehidupan ekonomi antar suatu wilayah satu dengan lainnya terjalin, sehingga pertukaran komoditas antar daerah satu dengan daerah lainnya dalam bentuk perdagangan barang bisa tersalurkan dengan lancar dan bisa memenuhi kekurangan pasokan barang di suatu tempat
Tanpa kegiatan bongkar (Discharge ) muat ( Loading ) di kapal, mustahil roda perekonomian bergerak dan proses produksi berbagai industri bisa terus berjalan, apalagi kebutuhan pokok masyarakat sangat dipengaruhi bagaimana tingkat permintaan dan penawaran suatu barang, yang notabene tak lepas dari adanya aktifitas bongkar muat barang
Begitupun komoditas minyak CPO ini, juga tak bisa dilepaskan begitu saja peranannya dalam mensuplai industri tanah air, berikut ini adalah Prosedur Discharge Minyak CPO di kapal tongkang minyak, yaitu sebagai berikut :
1. Cek Valve di Pump Room dan Main Deck
2. Cek oli di cargo pump kanan dan kiri, setelah ok maka cargo pump bisa di start / dijalankan
3. Perhatikan discharge pressure di cargo control room, usahakan tekanannya di bawah 5 bar
4. Apabila dalam proses discharge ( bongkar ), ternyata tekanannya tidak mau turun di bawah 5 bar, maka segera cek valve-valve barangkali ada yang tertutup, kalau setelah dilakukan pengecekan ternyata kondisi valve-valve terbuka, maka mintalah untuk dilakukan blowing ke pihak darat agar tekanannya berkurang
5. Perhatikan cara mengoperasikan handle cargo pump, pastikan untuk start pertama hidupkan dulu handle kopling tuasnya ke arah depan, lalu setelah itu tuas gas menyusul, sambil berkoordinasi dengan crew lainnya yang ada di kamar mesin untuk menyesuaikan rpm yang dikehendaki. Sedangkan untuk mematikan handling cargo pump, maka urutannya tuas gas dulu yang di turunkan, biasanya tuas gas berwarna merah dan ada setelan untuk menguncinya agar tetap dalam posisi yang dikehendaki, setelah tuas gas dinetralkan barulah tuas kopling di netralkan atau distop, agar cargo pump berhenti bekerja
6. Untuk menjaga safety dan keamanan mesin cargo pump, maka usahakan rpm di bawah daya maksimal, misal daya maksimal adalah 1300 maka gunakan saja rpm sebesar 1200, hal ini agar mesin awet dan mencegah kerusakan secara jangka panjang, karena kalau dipaksakan maka mesin bisa cepat rusak
7. Setelah semua prosedur discharge dirasakan sudah ok semua, maka petugas jaga harus selalu mengecek tanki dan valve-valve di pump room serta mengecek terus tekanan discharge di cargo control room
Demikian artikel mengenai Prosedur Discharge ( Bongkar ) Minyak CPO Di Kapal Tongkang Minyak ( oil barge ), semoga bermanfaat bagi para sahabat pelaut dan para pembaca lainnya.
Posting Komentar untuk "Prosedur Discharge Minyak CPO Di Kapal Tongkang Minyak"
Silahkan Berkomentar yang Positif No Link dan SARA
Terima kasih