Bahagiakah Orang Tuamu Ketika Engkau Bahagia ?
Al-Qur’an menempatkan orang tua dalam posisi yang begitu mulia. Bahkan perintah untuk berbakti kepada orang tua seringkali digandengkan dengan perintah Tauhid untuk meng-Esakan Allah SWT
Begitu pula Allah SWT menggandengkan perintah syukur kepada-Nya dengan syukur kepada orang tua.
أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ
“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” (QS.Luqman:14)
Semua nikmat yang diberikan oleh Allah tidak akan sampai apabila kita tidak dilahirkan oleh orang tua kita. Maka mereka lah perantara sampainya nikmat dan anugerah Allah kepada manusia.
Tak jarang kita melihat kejadian yang menyayat hati dari seorang anak yang tak tau terima kasih kepada orang tuanya.
Coba bayangkan, disaat engkau menerima gaji di awal bulan pasti hatimu merasa bahagia. Anak istrimu ikut merasakan hasil dari usahamu. Tapi apa yang didapatkan oleh orang tuamu? Apakah engkau menyisihkan sesuatu untuk mereka dari hasil yang kau peroleh?
Mungkin mereka berdua hidup jauh darimu sehingga engkau melupakan mereka.
Ingatkah ketika mereka berdua siap lapar asalkan engkau kenyang?
Ingatkah ketika mereka bertahan memakai baju yang lama yang penting engkau memakai baju baru?
Ingatkah engkau dengan ibumu yang rela tidak tidur semalaman asalkan engkau bisa tidur nyenyak?
Kedua orang tuamu telah memberikan segalanya untukmu. Sekarang ketika engkau mendapatkan hasil dari usahamu, apakah mereka ikut merasakan manisnya walau sedikit?
Ayahmu menghabiskan umurnya mencari nafkah demi kesuksesanmu, kini setelah engkau memiliki segalanya apakah engkau ingat dengan ayahmu?
Seorang ayah yang mungkin hidup nun jauh disana bersama ibumu dan tak pernah lupa mendoakanmu.
Maka tanyakan ke dalam hatimu, apakah kebahagiaan yang kau raih sekarang juga dirasakan oleh orang tuamu?
Apakah kesenangan dan harta yang kau miliki juga kau sisihkan untuk kedua orang tuamu?
Mereka memang tidak menuntutmu untuk balas budi. Tapi lihatlah bagaimana seorang pemuda datang kepada Rasulullah saw dan berkata :
“Ya Rasulullah, ibuku telah lanjut usianya. Aku yang memandikan, aku yang menyuapi, aku yang merawat dan aku gendong untuk bertawaf di Ka’bah, lalu sudahkah aku membalas jasa ibuku?”
Rasulullah saw menjawab, “Satu rintihannya ketika melahirkanmu belum engkau balas.”
Bukankah kita mendengar juga kisah seorang anak yang mengadu kepada Rasulullah saw karena ayahnya sering mengambil uangnya. Setelah Rasulullah saw mendengar alasan dari sang ayah, beliau memegang baju dileher anak tersebut dan berkata,
“Dirimu dan hartamu adalah milik ayahmu !”
Bagaimana bila kedua orang tua telah meninggal?
Ketahuilah bahwa di alam sana mereka lebih membutuhkan bantuan dan baktimu daripada ketika mereka hidup didunia.
Kirimlah doa kepada mereka, lakukan amal jariyah untuk mereka agar mereka memperoleh sesuatu darimu.
Ingatlah bahwa dirimu tidak akan mendapat kenikmatan dari Allah tanpa melalui orang tuamu.
Semoga bermanfaat untuk kita berbuat menjadi pribadi yang lebih baik
Posting Komentar untuk "Bahagiakah Orang Tuamu Ketika Engkau Bahagia ?"
Silahkan Berkomentar yang Positif No Link dan SARA
Terima kasih