Pemdes Cindaga Studi Banding Pengelolaan Air Bersih Ke Yogyakarta

Permasalahan air bersih yang dibutuhkan warga masyarakat desa cindaga saat ini memang sudah sangat urgent untuk dicarikan solusinya, untuk itulah dengan adanya studi banding pengelolaan air bersih oleh pemdes cindaga ini diharapkan problem air bersih bisa teratasi

Berkaitan dengan masalah kebutuhan air bersih untuk warga cindaga diatas, beberapa waku yang lalu,tepatnya hari selasa malam tanggal 29 oktober 2019 pemerintah desa cindaga mengadakan studi banding mengenai pengelolaan air bersih ke desa Karangrejek Gunung Kidul Yogyakarta

Dalam kegiatan studi banding pengelolaan air bersih ke desa Karangrejek kali ini, rombongan terdiri dari Ibu Sukirah selaku pemimpin rombongan beserta perangkat desa cindaga, Direktur BUMDes Cindaga Bapak Edi, Ketua BPD Cindaga Bpk.Sigit, Ketua LKMD Cindaga Bpk.Ralam, Ketua BKAD Kecamatan Kebasen Bpk Kikis, Eko Sulistyo Santosa mewakili PWDC, Babinsa, Babinkamtibmas, Bapak Karyo serta tokoh masyarakat lainnya

Revormer.com yang kebetulan turut mengikuti kegiatan studi banding ini sekaligus mewakili paguyuban warga desa cindaga sangat mendukung adanya kegiatan studi banding oleh pemdes karena dengan belajar ke desa lainnya setidaknya ada ilmu bermanfaat yang bisa dijadikan bahan pertimbangan serta masukan yang relevan sesuai kebutuhan dan kemampuan desa cindaga

Sebelum berangkat, rombongan studi banding pengelolaan air bersih tersebut berkumpul di balai desa cindaga untuk selanjutnya naik bus wisata Satria Utama yang membawa rombongan menuju lokasi yang sudah diagendakan dalam studi banding pengelolaan air bersih oleh pemdes cindaga

Kira-kira jam 00.15 bus yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang, maka kamipun segera naik ke atas bus, setelah semuanya di cek lengkap tidak ada yang ketinggalan, bus segera tancap gas menuju ke arah yogyakarta

Akhirnya menjelang subuh rombongan studi banding pengelolaan air bersih ke desa karangrejek gunung kidul jogja sampai di daerah wonosari, karena waktu sudah menunjukkan saatnya sholat subuh, maka rombongan menyempatkan diri untuk melakukan sholat subuh berjamaah di Masjid Al Ikhlas Wonosari Gunung Kidul

Setelah semua anggota rombongan selesai menjalankan ibadah sholat subuh dan berfoto ria di area masjid Al Ikhlas Wonosari yang instagramable itu, kami melanjutkan perjalanan ke Rumah Makan Bu Tiwi Tan Tlogo untuk sarapan pagi bersama

Kurang lebih 1,5 jam rombongan studi banding pemdes cindaga berada di Rumah Makan Bu Tiwi Tan Tlogo, selain sarapan pagi disitu juga ada tempat untuk karaoke atau nyanyi bersama. Bu kades dan beberapa perangkat desa seperti Pak bau Woto , Pak Tofik serta beberapa orang peserta lainnya turut tampil menyumbang nyanyian,  hitung-hitung buat hiburan sembari menunggu jadwal selanjutnya ke Desa Karangrejek yang merupakan lokasi studi banding pengelolaan air bersih

Selanjutnya rombongan studi banding pengelolaan air bersih melanjutkan perjalanan ke desa Karangrejek yang terletak kurang lebih 9 km dari RM. Bu Tiwi Tan Tlogo dengan waktu tempuh kurang lebih setengah jam lamanya

Kurang lebih jam 09.00 wib, rombongan studi banding pengelolaan air bersih sampai di Kantor Kepala Desa Karangrejek. Sesampainya di lokasi tersebut, kami langsung disambut dengan baik dan ramah oleh tuan rumah yaitu Kepala Desa Karangrejek beserta jajarannya.

Tak menunggu lama, kami semua para peserta studi banding diarahkan menuju ke aula Balai Desa Karangrejek untuk mengikuti sesi acara inti yang berisi sambutan dan pemaparan/presentasi mengenai Bumdes Tirta Kencana yang telah berhasil mengelola air bersih untuk masyarakat desa karangrejek dan sekitarnya

Bahkan BUMDes Tirta Kencana Desa Karangrejek berhasil mengangkat perekonomian warganya dengan memberdayakan sebagian warganya menjadi karyawan selain tentu saja menambah Pendapatan Asli Desa Karangrejek

Dalam pemaparannya Kades Karangrejek Bpk. Marjana mengungkapkan rahasia dibalik kesuksesan BUMDes Tirta Kencana adalah pentingnya keseriusan berbagai pihak serta dukungan masyarakat desanya dalam mewujudkan usaha pengelolaan air bersih tersebut sehingga bisa terwujud seperti sekarang ini

Secara singkat beliau berpesan bahwa BUMDes adalah media kerja profesional sekaligus untuk beramal soleh lewat tujuan sosial. Profesional dalam hal ini adalah bagaimana mengelola BUMDes dengan sentuhan jiwa entrepreneur yang sehat tanpa adanya korupsi, kolusi, nepotisme serta praktik tidak sehat lainnya yang akan menghambat tujuan didirikannya BUMDes

Di satu sisi, kehadiran BumDes juga bisa menjadi media untuk beramal soleh lewat kegiatan sosial yang mewujud dalam bantuan dana untuk kegiatan positif warga masyarakat seperti kegiatan pembangunan masjid, kegiatan olah raga serta kegiatan sosial lainnya yang bersumber dari dana keuntungan pengelolaan BUMDes

Setelah sesi pemaparan pengelolaan air bersih BUMDes Tirta Kencana Desa Karangrejek yang dibawakan oleh Kades Karangrejek selesai, acara di lanjutkan sesi tanya jawab. Pak Sekdes Anto dan Pak Karyo mewakili peserta studi banding menanyakan seputar pengelolaan BUMDes Tirta Kencana yang dijawab oleh Kades Karangrejek dan Direktur BUMDes Tirta Kencana Desa Karangrejek

Berhubung waktu sudah siang menjelang sholat dzuhur dan waktunya makan siang, akhirnya sesi tanya jawab tersebut diakhiri, kemudian dilanjutkan sesi Ishoma ( Istirahat, sholat, makan ).

Untuk menjawab rasa penasaran dan sebagai materi inti dari studi banding mengenai pengelolaan air bersih ini, para peserta studi banding diajak untuk melihat secara langsung lokasi instalasi pengelolaan air bersih BUMDes Tirta Kencana Desa Karangrejek

Lokasinya yang berupa jalan kecil yang hanya bisa dilewati motor/mobil kecil membuat bus wisata yang sedianya membawa rombongan untuk ikut serta terpaksa di pertimbangkan membawa beberapa perwakilan rombongan studi banding saja

Revormer.com termasuk yang beruntung ditunjuk mewakili BUMDes Cindaga untuk ikut serta meninjau secara langsung bagaimana dan seperti apa fasilitas pengelolaan air bersih BUMDes hingga sampai ke rumah warga

Fasilitas Pengelolaan Air Bersih BUMDes Tirta Kencana Desa Karangrejek Gunung Kidul Jogjakarta terdiri atas :
1. Bak Penampung atau reservoir air yang berfungsi untuk menampung air dari mesin pompa air
2. Mesin Pompa Air yang berfungsi menyedot air dari dalam tanah menuju ke bak penampungan air
3. Pipa-pipa besi yang berfungsi untuk media air dari mesin pompa menuju ke bak penampungan air serta mendistribusikan air yang sudah di tampung tersebut ke rumah-rumah warga yang sebelumnya sudah terkoneksi dengan pipa utama ( pipa sentral ), untuk itu lah maka ada biaya untuk pemasangan pelanggan  layanan air bersih dari BUMDes Tirta Kencana
4. Meteran air yang berfungsi untuk mengukur volume air yang mengalir sebagai acuan biaya pemakaian layanan air bersih
5. Genset dan panel box serta kelengkapannya yang berfungsi ketika listrik dari PLN mati, maka mesin pompa air tetap bisa beroperasi, tinggal dihidupkan genset lalu listriknya memakai sumber listrik dari genset tersebut

Selain beberapa hal di atas, berikut adalah hasil observasi langsung Revormer.com ketika melihat lokasi pengelolaan air bersih BUMDes Tirta Kencana Desa karangrejek Gunung Kidul Yogyakarta, antara lain :
1. Dalam operasionalnya bak penampung air di BumDes Tirta Kencana Karangrejek tersebut sudah dilengkapi semacam alat yang berfungsi seperti sensor, fungsinya agar mesin pompa bisa menyala atau mati sesuai dengan tingkat ketinggian permukaan air yang ada di bak penampung, jadi ketika air di bak penampung sudah melewati ambang batas ketinggian yang sudah di setting sedemikian rupa maka mesin pompa air akan mati dengan sendirinya, dan kebalikannya kalau pemukaan air sudah melewati ambang batas terendah yang sudah ditentukan maka mesin pompa akan menyala secara otomatis, sehingga volume air di bak penampung selalu terisi dan tidak sampai tumpah ataupun kering
2. Lokasi sumber air BUMDes Tirta Kencana teletak di sebuah ketinggian ( salah satu daerah tertinggi ) di desa Karangrejek sehingga dalam pendistribusian air ke pelanggannya tidak memerlukan mesin pompa yang mendorong aliran air, hanya dengan membuka valve/kran pipa utama dari bak penampung maka dengan bantuan gaya gravitasi maka air mengalir dari tempat tertinggi ke tempat terendah
3. Kualitas air dari sumber air BUMDes Tirta Kencana tergolong sangat baik sehingga tidak diperlukan langkah-langkah filterisasi lagi salah satunya dengan mencampur air tersebut dengan kaporit atau pembuatan bak-bak filter/pengolah air bersih  , maka wajar bila di lokasi tersebut hanya terdapat satu bak penampung saja tanpa ada bak-bak pengolah air yang berfungsi untuk memfilter atau menetralkan ph air sesuai kelayakan konsumsi manusia


Kesimpulan Studi Banding Pengelolaan Air Bersih Bumdes Tirta Kencana Desa Karangrejek Gunung Kidul Yogyakarta

Nah, kaitannya dengan pengelolaan air bersih di desa cindaga, apakah bisa menduplikasi sistem yang sudah ada di BUMDes Tirta Karangrejek ? Berbekal kesuksesan BUMDes tesebut memang tidak mengherankan apabila kita semua tentu ingin meniru keberhasilan mereka dalam mengelola air bersih di desanya

Namun bukan perkara mudah untuk meraih kesuksesan tersebut, walaupun dengan hanya menduplikasi sistemnya tapi tanpa kesiapan sumber daya manusia para pengurus BUMDes/PEMDES dan dukungan masyarakat serta ditambah faktor pendukung geografis seperti kualitas air, ketinggian lokasi yang berbeda dengan lokasi sumber air karangrejek terhadap lokasi lainnya di desa tersebut, maka sangat sulit untuk mewujudkan keberhasilan seperti BUMDes Tirta Kencana Desa Karangrejek

Inilah PR besar bagi stakeholder/ pemangku kebijakan sekaligus pemangku kepentingan di desa cindaga. Tapi revormer.com yakin bahwa usaha tak akan mengkhianati hasil, dengan melakukan studi banding ini berbagai problem atau tantangan dalam mewujudkan BUMDes yang sukses pasti akan terwujud.

Entah itu nantinya akan berupa unit usaha pengelolaan air bersih atau unit usaha lainnya, secara prinsip kita semua harus selalu belajar, berbenah dan mau berubah menjadi lebih baik mengikuti trend positif desa-desa berhasil lainnya, Insyaa Allah Desa Cindaga akan menyusul keberhasilan desa-desa maju tersebut Aamiin

Setelah sesi kunjungan ke lokasi pengelolaan air besih BUMDes Karangrejek selesai, kami mengucapkan terima kasih kepada Kades Karangrejek beserta jajarannya dan ijin pamit melanjutkan perjalanan ke Goa Tanding dan  Jalan Malioboro Yogyakarta, sekedar untuk refreshing sekaligus membeli cinderamata untuk keluarga di rumah

Kemudian rombongan studi banding mampir sholat Isya dan makan malam di RM. Kopi Gamol, begitu selesai kamipun pulang karena besoknya sudah harus bekerja kembali melayani masyarakat

Demikian kiranya hasil liputan serta dokumentasi Kegiatan Studi Banding Pemdes Cindaga mengenai pengelolaan air bersih ke Desa Karangrejek Gunung Kidul Yogyakarta, mohon maaf apabila ada beberapa hal yang tidak sempat tertulis dalam postingan ini atau ada kekeliruan dalam penulisannya
Semoga bermanfaat
salam Cerdas Revormer !

Untuk yang penasaran ingin melihat secara lengkap dokumentasi Studi Banding Pemdes Cindaga Tentang Pengelolaan Air Bersih Desa Karangrejek Gunung Kidul Yogyakarta, silahkan klik link YouTube dibawah ini :

Berbagi :